Basuki Djahadya Purnama (AHOK)
Ahok Memang Beragama Kristen
Dan saya seorang Muslim. Tapi saya termasuk orang yang tidak ‘asal’ menafsirkan ayat di Al Quran yang diterjemahkan sebagai berikut:
"Hai orang-orang Mukmin, janganlah kamu mengangkat orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu yang mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim (QS Al-Ma-idah [5]: 51).
Pakar tafsir kenamaan Muhammad Rasyid Ridha, sambil menunjuk kepada kenyataan sejarah masa khalifahUmar R.A dan dinasti-dinasti Umawiyah dan Abbasiah, memahami ayat ini dan ayat-ayat semacamnya secara kontekstual. Pakar ini merujuk kepada firman Allah dalam surat Ali 'Imran ayat 118 dan menjadikannya sebagai sebab larangan tersebut. Ayat dimaksud adalah:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar golonganmu (non-Muslim, karena) mereka selalu menimbulkan kesulitan bagi kamu, mereka menginginkan yang menyusahkan kamu. Telah nampak dan ucapan mereka kebencian, sedang apa yang disembunyikan oleh dada mereka lebih besar. Sungguh Kami telah jelaskan kepada kamu tanda-tanda (teman dan lawan), jika kamu memahaminya (QS Ali 'Imran [3]: 118).
Ayat di atas, kata Rasyid Ridha, mengandung larangan dan penyebabnya, jadi larangan tersebut adalah larangan bersyarat, sehingga yang dilarang untuk diangkat menjadi pemimpin,atau teman kepercayaan adalah: mereka yang selalu menyusahkan dan menginginkan kesulitan bagi kaum Muslim, serta yang telah nampak dari ucapan mereka kebencian. Allah Swt, lanjut Rasyid Ridha, yang menurunkan ayat-ayat ini mengetahui perubahan-perubahan sikap pro atau kontra yang dapat terjadi bagi bangsa-bangsa dan pemeluk-pemeluk agama seperti yang terlihat kemudian dari orang-orang Yahudi yang pada awal masa Islam begitu benci terhadap orang Mukmin, namun berbalik membantu kaum Muslim dalam beberapa peperangan seperti di Andalusia atau seperti halnya orang-orang Mesir yang membantu kaum Muslim melawan Romawi.
Tentu ayat tersebut harus dibedah asbabun nuzulnya dan sebab musabab kenapa ayat itu turun. Nah, karena itu, saya tidak masalah dengan siapa saja anak negeri ini yang memiliki niat mulia untuk membangun bangsa. Mau dia Kristen, Budha,Hindu,apa dia perokok, apakah kelompok minoritas ataupun mayoritas, dll. Selama dia tidak korupsi, profesional, dan mampu, kenapa tidak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar