Adian Napitupulu mengatakan, politik di sekitar Istana mengerikan. Utamanya masalah pencalonan "Koruptor" BG.
"Di istana..., ada penjilat, ada para munafik, ada pembisik informasi palsu, ada yang diam-diam tapi pengkhianat, ada yg manggut-manggut tapi menikam dari belakang, ada mata-mata, ada agen rahasia, ada yg mengancam dengan kata, ada yg dengan senjata... ada yg dengan guna-guna, si Jahat berkerja di dunia nyata hingga maya. Di Istana ada ribuan kepentingan yg bekerja dengan jutaan cara......" katanya.
Jokowi saat ini berhadapan dengan konspirasi tak tampak mata, konspirasi yang bisa lebih silent dari freemason.
"Ini bisa lebih jahat dari Nazi.... Konspirasi tanpa bentuk, tak beraroma, tak diakui tapi ada dan bekerja," katanya.
Diluar sana, ada banyak aktivis mahasiswa yang bahkan melawan dosen pun tak punya nyali, ada banyak tokoh yang takut bahkan pada isteri sendiri, ada banyak pengamat yg kalah pada birahi.
"Dan kini mereka semua berlomba menghakimi Jokowi seolah mereka yang paling berani," katanya.
Dalam kegalauannya, Jokowi mengutip Pramoedya dan menegaskan sikap serta pendiriannya bahwa sebagai Presiden ia menghormati semua lembaga, setiap orang, tapi sebagai Presiden dia tak bisa di intimidasi siapapun!
"Si kurus tukang meubel itu seolah ingin berkata : silahkan bicara, silakan berpendapat, silahkan beri data dan masukan, silahkan ancam, silahkan teror, silahkan marah tapi saya yang akan memutuskan... Karena saya adalah Presiden!"
Jokowi pernah mengatakan:
Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?"
https://www.facebook.com/noniruliati/photos/a.389153624515344.84266.389138344516872/737969976300372/?type=1&theater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar