الأخبار العربية
Mar 19, 2012 17:21
Sekitar 80 persen kantor perekrutan telah ditutup pada modal Indonesia Jakarta menyusul larangan Saudi pada perekrutan pekerja rumah tangga Indonesia, kata anggota dari Kamar Provinsi Timur Dagang dan Industri (EPCCI) panitia rekrutmen.
Pekan lalu Arab Saudi mengatakan pihaknya melarang perekrutan pekerja rumah tangga dari Indonesia dan Filipina mengikuti mempekerjakan kondisi yang diberlakukan oleh dua negara Asia.
Sementara itu, rekrutmen kantor di Arab Saudi sekarang berfokus pada perekrutan orang dari kedua negara untuk pekerjaan teknis. Keputusan pekan lalu untuk melarang rekrutmen pembantu rumah tangga dari kedua negara telah menyebabkan kerugian besar mereka, ia mengklaim.
Perekrutan EPCCI anggota komite berkata Kerajaan digunakan untuk merekrut 15.000 sampai 20.000 pekerja rumah tangga dari Indonesia per bulan dan kadang-kadang angka tersebut melonjak menjadi 25.000 pekerja bulanan di musim-musim tertentu.
Mengingat keputusan tersebut, sekitar 80.000 visa kerja dihentikan di Kedutaan Saudi di Jakarta menyebabkan jutaan kantor perekrutan riyal Saudi senilai kerugian, katanya.
Menyusul keputusan pekan lalu, Saudi kantor perekrutan telah memilih negara lain seperti Etiopia, Kenya dan Sri Lanka, katanya. Namun, perekrutan proses yang melibatkan negara-negara ini lebih beresiko dan bisa merugikan lebih lanjut tentang kantor perekrutan Saudi, dia menunjukkan.
Seorang pemilik kantor perekrutan kata kantor di Ethiopia, Kenya dan Sri Lanka ditemukan telah melakukan praktek-praktek curang dan kadang-kadang tidak menghasilkan pekerja yang disepakati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar